Jumat, 15 November 2013


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Pendidikan jasmani merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebutuhan umum untuk setiap individu. Mengapa tidak, sering perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut setiap individu untuk mempertahankan diri dari kemajuan jaman. Pendidikan itu sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu usaha secara sadara dan terencana untuk mewujudkan suasana belajaragar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Pendidikan secara umum mengandung beberapa mata pelajaran didalamnya yang wajib diajarkan pada siswa atau peserta didik. Salah satu diantaranya yaitu pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani menurutSugeng puranto (2006 : 14) merupakan suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Dengan kata lainpendidikan jasmani lebih berkompetensi pada aspek psikomotor atau aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah satunya pemain bola besar dan secara lebih spesifik lagi adalah permainan sepakbola.
Permainan sepakbola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulaiabad ke-16. Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasukiabad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegipanjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetakgol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang,  maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.
Permainan sepakbola di Indonesia berkembang sangat pesat di seluruh lapisan masyarakat. Mulai daari timbul klub-klub di kota-kota besar di seluruh Indonesia sampai mulai dimasukkannya materi sepakbola dalam materi pembelajaran pendidikan jasmani. Secara garis besar materi dasr yang perlu di kuasai sebelum memainkan permainan sepakbola meliputi tekhnik dasar yaitu passing, drible, shooting, dan heading. Namun hal ini tidak di ikuti dengan perbaikan model pembelajaran materi sepakbola pada peserta didik terutama dalam pembelajaran materi passing. Para guru umumnya menggunakan metode dan model pembelajarn yang terkesan tradisional sehingga ketika proses pembelajaran tidak begitu efektif dengan alokasi waktu yang disediakan.
Dari permasalahan yang muncul diatas kami bermaksud akan mengadakan pembahasan mengenai “Upaya pembelajaran ketrampilan dasar passing dekat dengan alat bantu Multi Media pada siswa kelas VII E SMP NEGERI 1 CLURING TAHUN  AJARAN 2013/ 2014”. Dengan alas an passing merupakan salah satu kunci atau modal untuk dasar permainan sepakbola.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan alat bantu multi media dapat meningkatkan ketrampilan passing dekat sepakbola pada siswa kelas VII E SMP NEGERI 1 Cluring Tahun Ajaran 2013/ 2014 Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi?”.

C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka tujuan penelitian adalah meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan dasar passing dekat sepakbola dengan alat bantu multi media pada siswa SMP Negeri 1 Cluring, Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.

D.    Hipotesis Tindakan
                      Jika kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan alat bantu multi media, maka siswa kelas VII E SMP NEGERI 1 CLURING TAHUN AJARAN 2013/ 2014 akan meningkatefektifitas (keterampilan) gerak dasar passing dekat sepak bola.
         
E.    Manfaat Hasil Penelitian

1.            Bagi Guru:
melalui PTK ini guru dapat menggunakan modifikasi alat bantu, khususnya untuk meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola.
2.            Bagi Siswa:
hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan kreatifitas dan keberanian siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran keterampilan gerak menendang sepak bola.
3.            Bagi Sekolah:
hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
4.            Bagi Peneliti
Dapat mengetahui kesulitan dalam pembbelajaran sepakbola dan dapat mencari solusi untuk memecahkan kesulitan dalam pembelajaran serta dapat menggunakan alat bantu multi media untuk meningkatkan ketrampilan dasar passing dekat sepak bola.

F.      Ruang Lingkup
         Ruang lingkup dalam penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Cluring Tahun Ajaran  2013/2014 Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.

G.      Definisi Istilah.
1.      Pembelajaran adalah bantuan pendidikan kepada anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap.
2.      Sepakbola adalah permainan bola kaki yang dimainkan oleh dua grup yang berlawanan. Masising-masing grup memiliki sebelas orang pemain. Masing-masing grup berusaha untuk memasukkan bola kedalam gawang lawannya. Bola tidak boleh menyentuh tangan pemain terkecuali untuk penjaga gawang.
3.      Passing dekat adalah tendangan mengumpan bola jarak dekat dalam permainan sepakbola.
4.      Alat bantu multi media adalah adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu dan koneksi  sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.













BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.             Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses belajar yang diberikan pendidik kepada peserta didik untuk mencapai tujuan. Menurut Gintings (2007 : 5) “Agar kegiatan belajar dan pembelajaran berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan pelajaran, salah satu faktor yag harus di pahami oleh guru adalah prinsip belajar”.
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran faktor utama juga harus di perhatikan. Menurut Gintings (2007 : 5) “Telah dipahami bagaiman kompleknya proses belajar dan pembelajarannya karena menyangkut berbagai faktor baik dari guru, berasal dari siswa, serta berasal dari luar keduanya yang bersifat makro maupun mikro atau operasional dan praktis. Oleh sebab itu, sebelum guru menyelenggarakan kegiatan belajar dan pembelajaran, ada empat pertanyaan mendasar yang harus di ajukan dan dijawab guru sendiri yaitu: (1) Apa yang akan diajarkan?. (2) siapa yang akan belajar?. (3) bagaimana mereka belajar?. (4) bagaimana saya harus menyelenggarakan pembelajaran?.”.
Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran terlibat antara pendidik atau guru dan peserta didik atau siswa bekerja sama. Peserta didik atau guru harus berperan cerdas agar siswa dalam proses kegiatan pembelajaran mencapai tujuan.

B.     Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan suatu mata pelajaran yang ada pada pendidikan formal mulai tingkat dasar sampai menengah.
Badan standart nasional pendidikan (2006 : 702) menyatakan sebagai berikut: “ Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan social, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional”.
Berdasarkan penjelasan BNSP diaas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan pendidikan jasmani orahraga dan kesehatan maka akan bermanfaat bagi kebugaran jasmani, ketrampilan gerak akan baik jika dilkukan secara sistematis baik dengn diimbangi ketrampilan berpikir kritis, sosil, penalaran, stabilitas emosional, indakan moral, aspek pola hidup dan kesehatan maka akan sehat jasmani dan rohani.

C.    Sepak Bola

Permainan sepakbola termasuk jenis permainan yang memerlukan latihan yang teratur dan terarah, karena permainan sepakbola mengandung berbagai macam unsure gerak. Rangkaian gerakan permainan sepak bola meliputi gerakan passing, shooting, stoping, dan heading. 

D.    Passing 
Passing merupakan salah satu gerak dalam sepak bola yang mudah untuk dilakukan, namun dalam pelaksanaannya gerakan ini harus benar dari gerakan awal hingga akhir, karena akan berpengaruh pada hasil passing tersebut.
Teknik Passing
·         Passing dekat dengan Kaki Bagian Dalam
1)      Sikap Awalan
Diawali dengan sikap berdiri menghadap ke arah gerakan. Pandangan ke arah bola, badan condong ke belakang. Kaki tumpu berada di samping bola berjarak satu kepal dan arah jari ke depan dengan lutut agak tertekuk. Pergelangan kaki yang akan di gunakan menendang diputar keluar. Kaki ayun ditarik ke belakang membentuk sudut 30° ke arah bola.

2)      Sikap Perkenaan
Sikap perkenaan merupakan lanjutan dari sikap awalan, yaitu dengan sikap berdiri menghadap ke arah gerakan. Pandangan lurus ke arah bola. Badan agak condong ke depan. Perkenaan kaki bagian dalam pada permukaan tengah bola. Kaki tumpu dan kaki ayun membentuk sudut 90°. Gerakan lengan berlawanan dengan ayunan kaki.

3)      Sikap Gerakan Akhir
Pandangan ke arah tujuan passing. Badan agak condong ke belakang. Tarik kaki yang akan di gunakan menendang ke belakang lalu ayunkan ke depan ke arah bola. Gerakan lengan berlawanan dengan gerakan kaki ayun.


                                                                                         
·         Passing dekat dengan Punggung Kaki
Menendang dengan punggung kaki adalah gerakan menendang dengan kura-kura kaki. Kura-kura kaki adalah kaki bagian atas yang tertutup oleh tali sepatu. Permukaan bagian ini keras dan rata sehingga dapat digunakan untuk menendang bola. Operan ini cocok untuk menggerakkan bola dengan jarak 23 meter atau lebih. (Sutrisno, S.Pd. 2009:22).


·         Passing dekat dengan kaki luar
      Passing dekat menggunakan kaki luar adalah menendang atau mengumpan bola perkenaan bola saat tendang pada bagian kaki luar.


E.  Pengertian Alat Bantu Multi Media
Yang dimaksud dengan alat bantu multi media adalah alat-alat yang digunakan oleh seorang pendidik dalam menyampaikan materi atau bahan pendidikan/pengajaran dalam bentuk multi media. Multimedia adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu dan koneksi  sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.  Dalam prakteknya alat bantu ini lebih sering disebut sebagai peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan atau pengajaran.
Dalam pembelajaran, multi media berperan sebagai alat bantu belajar yang bisa digunakan sendiri oleh siswa atas bimbingan guru. dalam pembelajaran media digunakan untuk menggantikan sebagian dari fungsi guru dalam memberikan atau menyampaikan pelajaran.
Alat bantu pendidikan ini disusun menggunakan patokan atau berdasarkan pada prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui panca indera. Oleh sebab itu, semakin banyak panca indera yang digunakan untuk menerima sesuatu materi yang diajarkan maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh oleh sasaran pendidikan. Dengan perkataan lain alat bantu ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu obyek, sehingga mempermudah persepsi dari siswa. 
Seseorang atau masyarakat atau target sasaran pendidikan di dalam proses pendidikan dapat memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu pendidikan. Akan tetapi masing-masing alat mempunyai intensitas yang berbeda-beda di dalam membantu persepsi atau pemahaman seseorang. 

F.           Profil Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cluring, alamat Jl. Raya Basuki Rahmat No. 56 Desa Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi dengan tanah seluas 40.385 M2.
VISI SEKOLAH
Berprestasi dan unggul dalam bidang akademik dan non akademik yang berpijak pada keseimbangan imtaq dan iptek.
MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan belajar secara efektif sehingga setiap siswa berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki.
2. Meningkatkan IQ, EQ, dan SQ, dalam diri semua siswa.
3. Mendorong tumbuhnya semangat kualitas dan kompetisi yang sehat kepada seluruh warga sekolah secara intensif.
4. Menerapkan managemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stake holder sekolah.













                                           



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas, yaitu melakukan pembelajaran ketrampilan dasar passing dekat sepakbola dengan menggunakan alat bantu multi media pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Tahun Ajaran 2013/ 2014 Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Menurut Suhardjono (2007 : 58) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran.  Ada tiga kata inti dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) Penelitian, (2) Tindakan, (3) Kelas. Jadi penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan belajar mengajar berupa tindakan yang diberikan dengan tujuan hasil kegiatan belajar semakin meningkat.

B.    Tempat dan Waktu Penelitian

1.     Tempat Penelitian
          Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cluring, Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.

2.      Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian ini direncanakan dari bulan september 2013 sampai dengan selesai.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

RENCANA KEGIATAN
BULAN KE
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Persiapan












a. Observasi












b. Identifikasi masalah












c. Penentuan Tindakn












d. Pengajuan Judul












e. Penyusunan proposal












f.  Pengajuan ijin penelitian












Pelaksanaan












a. Seminar












b. Pengumpulan data penelitian












Penyusunan laporan












a. Penulisan laporan















A.    Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Keseluruhan siswa kelas VII E yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

B.     Data dan Sumber Data
Data di peroleh dari penelitian terhadap proses pembelajaran siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Dengan menggunakan lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.
Sumber data penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.                                                                          
C.    Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada PTK dilakukan dengan melakukan lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.
1.      Observasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung, observasi ini dilakukan secara langsung dengan melihat, mengamati sendiri, dan mencatat perilaku atau kejadian yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2.      Wancara.
Wawancara ini digunakan untuk memenuhi kekurangan atau kelebihan proses pembelajaran dan dapat digunakan untuk pedoman melakukan refleksi.
3.      Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini seperti daftar nama siswa, rubric penilaian, gambar atau photo saat pelaksanaan pembelajaran. Dokumentasi ini sangat penting digunakan sebagai bukti penilaian.
4.      Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan pencatatan pada saat proses
pembelajaran berlangsung antara kegiatan guru dan siswa yang berkaitan dengan tindakan yang di berikan. Pencatatan hasil dilakukan dalam format lembar observasi.

E.     Instrumen Tes
PANDUAN TES KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DEKAT DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA
1.      Tes Passing
a.       Tujuan:
Tes ini bertujan untuk mengukur kemampuan passing dekat dalam cabang olahraga sepakbola.
b.      Alat dan perlengkapan:
1.      Alat tulis.
2.      Bola sepak 16 buah.
3.      Kun 4 buah.
4.      Lapangan.
c.       Sasaran:
Tes ini berlaku pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
d.      Validitas:
Validitas tes berupa penilaian juri.
e.       Reliabilitas:
Metode berpasangan.






 





                                             
                        Gambar tes ketrampilan passing dekat

Keterangan
·         Gambar diatas berupa gambar model passing yang telah di beri jarak.
·         Panjang jarak passing adalah 5 m.
·         Lebar antar kun 1 m.
·         Nilai: 1 Jika bola lurus tidak keluar garis samping.
0        Jika bola keluar garis samping.

2.      Prosedur Pelaksanaan:
1.      Petugas: Seorang pengamat, penghitung, dan pencatat skor.
2.      Pelaksanaan tes: Testi berdiri berhadapan dengan rentang jarak 5-6 m dan posisi di tengah-tengah atau diantara ke dua kun dengan lebar 1 m melakukan passing dekat bergantian sebanyak 10 kali.
3.      Penilaian: Skor yang di catat adalah skor yang tertulis dimana bola lurus tidak keluar garis samping.

  F.     Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi
1.      Analisis Data
Untuk analisis kualitatif pada penelitian ini berupa kalimat dan proses pembelajaran baik yang terjadi pada awal pembelajaran maupun setelah diberikan tindakan atau proses pembelajaran.
Sesuai dengan tujuan peneliti maka teknik analisa data mengunakan uji statistic deskriptif kuantitatif yang merupakan jenis analisis statistic yang bermaksud mendeskripsikan sifat-sifat sampel atau populasi dengan presentase untuk mengelola data yang berupa diskriptif presentase. Analisis data di lakukan dengan mendeskripsikan temuan-temuan yang ada pada proses pembelajaran berlangsung.
2.      Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui hasil alat bantu multi media terhadap pembelajaran keterampilan dasar passing dekat. Evaluasi dilakukan dengan mengobservasi siswa pada saat kegiatan berlangsung. Pada pertemuan ketiga evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan, dimana untuk mengukur tingkat keberhasilan dan perencanaan alat bantu multi media.
3.      Refleksi
Refleksi tindakan ini meliputi: menganalisis, memakai, menjelaskan, menyimpulkan data yangdi peroleh dari pengamatan. Hasil dari refleksi dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan siklus selanjutnya.

  G.    Prosedur penelitian
Untuk kelancaran penelitian di perlukan langkah-langkah penelitian.
1.      Melakukan observasi awal terhadap pembelajaran keterampilan dasar passing dekat sepakbola pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
2.      Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap kegiatanpembelajaran siswa dengan cara bekerjasama dengan guru Dikjas yang lain.
3.      Menyusun rencana tindakan kelas secara bersama-sama.
4.      Melaksanakan penelitian, diawali dengan menyusun rencana awal yang di dapat dari hasil diagnosis kesulitan belajar passing dekat sepakbola siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
5.      Melakukan tindakan passing dekat sepakbola yang langsung diobservasi guru Dikjas yang lain.
6.      Merefleksi tindakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Refleksi dilakukan peneliti selaku guru Dikjas bersama guru lain.







DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto.2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Arsyad. (2002). Media dan Alat Bantu Pembelajaran. Jakarta: CV Mandiri

Badudu Zain. (1992). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: BPP Pusat Kurikulum.

Hamalik, Oemar. (2004). Media Pendidikan. Bandung: PT Aditya Bakti

http://e-medis.blogspot.com/2013/03/pengertian-alat-bantumultimedia.html

http://library.binus.ac.id/

Kosasih Engkos, Olahraga Gerak dan Program Latihan dan Akademik, Jakarta: Persindo.

Sutrisno, S.Pd. (2009). Mempersiapkan Pemain Sepak Bola Berprestasi (1). Jakarta: PT Musi Perkasa Utama.

Syarifuddin Aip, Pengetahuan Olahraga, (1991). Jakarta: CV Baru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar