BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan suatu hal yang
sudah menjadi kebutuhan umum untuk setiap individu. Mengapa tidak, sering
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut setiap individu
untuk mempertahankan diri dari kemajuan jaman. Pendidikan itu sendiri secara
sederhana dapat diartikan sebagai suatu usaha secara sadara dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajaragar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
yang ada dalam diri mereka. Pendidikan secara umum mengandung beberapa mata
pelajaran didalamnya yang wajib diajarkan pada siswa atau peserta didik. Salah
satu diantaranya yaitu pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani menurutSugeng puranto (2006 :
14) merupakan suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan
aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan
jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang.
Dengan kata lainpendidikan jasmani lebih berkompetensi pada aspek psikomotor
atau aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah satunya pemain bola
besar dan secara lebih spesifik lagi adalah permainan sepakbola.
Permainan sepakbola dimulai sejak abad ke-2 dan -3
sebelum Masehi di Cina.
Di masa Dinasti
Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke
jaring kecil.Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan
sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari
terutama mulaiabad ke-16. Sepak bola adalah
cabang olahraga
yang menggunakan bola
yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas)
orang. Memasukiabad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250
juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia.
Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan
dalam lapangan
yang berbentuk persegipanjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Secara
umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola
dengan tangan
atau lengan di
dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diijinkan menggunakan
seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol,
dan kepala untuk
menyundul bola. Tim yang mencetakgol paling banyak pada akhir pertandingan
adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti,
tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.
Permainan
sepakbola di Indonesia berkembang sangat pesat di seluruh lapisan masyarakat.
Mulai daari timbul klub-klub di kota-kota besar di seluruh Indonesia sampai
mulai dimasukkannya materi sepakbola dalam materi pembelajaran pendidikan
jasmani. Secara garis besar materi dasr yang perlu di kuasai sebelum memainkan permainan
sepakbola meliputi tekhnik dasar yaitu passing, drible, shooting, dan heading.
Namun hal ini tidak di ikuti dengan perbaikan model pembelajaran materi
sepakbola pada peserta didik terutama dalam pembelajaran materi passing. Para
guru umumnya menggunakan metode dan model pembelajarn yang terkesan tradisional
sehingga ketika proses pembelajaran tidak begitu efektif dengan alokasi waktu
yang disediakan.
Dari
permasalahan yang muncul diatas kami bermaksud akan mengadakan pembahasan
mengenai “Upaya pembelajaran ketrampilan dasar passing dekat dengan alat bantu
Multi Media pada siswa kelas VII E SMP NEGERI 1 CLURING TAHUN AJARAN 2013/ 2014”. Dengan alas an passing
merupakan salah satu kunci atau modal untuk dasar permainan sepakbola.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas,
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan alat bantu multi media
dapat meningkatkan ketrampilan passing dekat sepakbola pada siswa kelas VII E
SMP NEGERI 1 Cluring Tahun Ajaran 2013/ 2014 Kecamatan Cluring Kabupaten
Banyuwangi?”.
C. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan
di atas, maka tujuan penelitian adalah meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan dasar passing dekat
sepakbola dengan alat bantu multi media pada siswa SMP Negeri 1 Cluring,
Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
D. Hipotesis
Tindakan
Jika kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan alat bantu multi
media, maka siswa kelas VII E SMP NEGERI 1 CLURING TAHUN AJARAN 2013/ 2014 akan
meningkatefektifitas (keterampilan) gerak dasar passing dekat sepak bola.
E. Manfaat
Hasil Penelitian
1.
Bagi Guru:
melalui PTK ini guru dapat menggunakan modifikasi alat bantu,
khususnya untuk meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola.
2.
Bagi Siswa:
hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan
kreatifitas dan keberanian siswa untuk memberikan umpan balik terhadap
pembelajaran keterampilan gerak menendang sepak bola.
3.
Bagi Sekolah:
hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran pendidikan
jasmani di sekolah.
4.
Bagi Peneliti
Dapat mengetahui kesulitan dalam pembbelajaran sepakbola dan dapat
mencari solusi untuk memecahkan kesulitan dalam pembelajaran serta dapat
menggunakan alat bantu multi media untuk meningkatkan ketrampilan dasar passing
dekat sepak bola.
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1
Cluring Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan
Cluring Kabupaten Banyuwangi.
G.
Definisi Istilah.
1.
Pembelajaran adalah bantuan
pendidikan kepada anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
2.
Sepakbola adalah permainan bola kaki
yang dimainkan oleh dua grup yang berlawanan. Masising-masing grup memiliki
sebelas orang pemain. Masing-masing grup berusaha untuk memasukkan bola kedalam
gawang lawannya. Bola tidak boleh menyentuh tangan pemain terkecuali untuk
penjaga gawang.
3.
Passing dekat adalah tendangan
mengumpan bola jarak dekat dalam permainan sepakbola.
4.
Alat bantu multi media adalah adalah
penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar,
animasi, audio dan video dengan alat bantu dan koneksi sehingga pengguna dapat melakukan navigasi,
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses belajar yang
diberikan pendidik kepada peserta didik untuk mencapai tujuan. Menurut Gintings
(2007 : 5) “Agar kegiatan belajar dan pembelajaran berhasil mengantarkan siswa
mencapai tujuan pelajaran, salah satu faktor yag harus di pahami oleh guru
adalah prinsip belajar”.
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran faktor
utama juga harus di perhatikan. Menurut Gintings (2007 : 5) “Telah dipahami
bagaiman kompleknya proses belajar dan pembelajarannya karena menyangkut berbagai
faktor baik dari guru, berasal dari siswa, serta berasal dari luar keduanya
yang bersifat makro maupun mikro atau operasional dan praktis. Oleh sebab itu,
sebelum guru menyelenggarakan kegiatan belajar dan pembelajaran, ada empat
pertanyaan mendasar yang harus di ajukan dan dijawab guru sendiri yaitu: (1)
Apa yang akan diajarkan?. (2) siapa yang akan belajar?. (3) bagaimana mereka
belajar?. (4) bagaimana saya harus menyelenggarakan pembelajaran?.”.
Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam pembelajaran terlibat antara pendidik atau guru dan peserta didik atau
siswa bekerja sama. Peserta didik atau guru harus berperan cerdas agar siswa
dalam proses kegiatan pembelajaran mencapai tujuan.
B.
Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan suatu mata
pelajaran yang ada pada pendidikan formal mulai tingkat dasar sampai menengah.
Badan standart nasional pendidikan (2006 : 702)
menyatakan sebagai berikut: “ Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berpikir
kritis, ketrampilan social, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral,
aspek dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional”.
Berdasarkan penjelasan BNSP diaas dapat
disimpulkan bahwa dengan melakukan pendidikan jasmani orahraga dan kesehatan
maka akan bermanfaat bagi kebugaran jasmani, ketrampilan gerak akan baik jika
dilkukan secara sistematis baik dengn diimbangi ketrampilan berpikir kritis,
sosil, penalaran, stabilitas emosional, indakan moral, aspek pola hidup dan
kesehatan maka akan sehat jasmani dan rohani.
C.
Sepak
Bola
Permainan
sepakbola termasuk jenis permainan yang memerlukan latihan yang teratur dan
terarah, karena permainan sepakbola mengandung berbagai macam unsure gerak. Rangkaian
gerakan permainan sepak bola meliputi gerakan passing, shooting, stoping, dan heading.
D.
Passing
Passing
merupakan salah satu gerak dalam sepak bola yang mudah untuk dilakukan, namun
dalam pelaksanaannya gerakan ini harus benar dari gerakan awal hingga akhir,
karena akan berpengaruh pada hasil passing tersebut.
Teknik Passing
·
Passing dekat dengan Kaki Bagian Dalam
1) Sikap Awalan
Diawali
dengan sikap berdiri menghadap ke arah gerakan. Pandangan ke arah bola, badan
condong ke belakang. Kaki tumpu berada di samping bola berjarak satu kepal dan
arah jari ke depan dengan lutut agak tertekuk. Pergelangan kaki yang akan
di gunakan menendang diputar keluar. Kaki ayun ditarik ke belakang
membentuk sudut 30° ke arah bola.
2) Sikap Perkenaan
Sikap
perkenaan merupakan lanjutan dari sikap awalan, yaitu dengan sikap berdiri
menghadap ke arah gerakan. Pandangan lurus ke arah bola. Badan agak condong ke
depan. Perkenaan kaki bagian dalam pada permukaan tengah bola. Kaki tumpu dan
kaki ayun membentuk sudut 90°. Gerakan lengan berlawanan dengan ayunan kaki.
3) Sikap Gerakan Akhir
Pandangan
ke arah tujuan passing. Badan agak condong ke belakang. Tarik kaki
yang akan di gunakan menendang ke belakang lalu ayunkan ke depan ke arah bola.
Gerakan lengan berlawanan dengan gerakan kaki ayun.

·
Passing dekat dengan Punggung Kaki
Menendang
dengan punggung kaki adalah gerakan menendang dengan kura-kura kaki. Kura-kura
kaki adalah kaki bagian atas yang tertutup oleh tali sepatu. Permukaan bagian
ini keras dan rata sehingga dapat digunakan untuk menendang bola. Operan ini
cocok untuk menggerakkan bola dengan jarak 23 meter atau lebih. (Sutrisno,
S.Pd. 2009:22).
·
Passing dekat dengan kaki luar
Passing dekat menggunakan kaki
luar adalah menendang atau mengumpan bola perkenaan bola saat tendang pada
bagian kaki luar.
E. Pengertian Alat Bantu Multi Media
Yang
dimaksud dengan alat bantu multi media adalah alat-alat yang digunakan oleh
seorang pendidik dalam menyampaikan materi atau bahan pendidikan/pengajaran
dalam bentuk multi media. Multimedia adalah
penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar,
animasi, audio dan video dengan alat bantu dan koneksi sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi,
berkarya dan berkomunikasi. Dalam prakteknya alat bantu ini lebih sering
disebut sebagai peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu
di dalam proses pendidikan atau pengajaran.
Dalam
pembelajaran, multi media berperan sebagai alat bantu belajar yang bisa
digunakan sendiri oleh siswa atas bimbingan guru. dalam pembelajaran media
digunakan untuk menggantikan sebagian dari fungsi guru dalam memberikan atau
menyampaikan pelajaran.
Alat
bantu pendidikan ini disusun menggunakan patokan atau berdasarkan pada prinsip
bahwa pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui
panca indera. Oleh sebab itu, semakin banyak panca indera yang digunakan untuk
menerima sesuatu materi yang diajarkan maka semakin banyak dan semakin jelas
pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh oleh sasaran pendidikan. Dengan
perkataan lain alat bantu ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak
mungkin kepada suatu obyek, sehingga mempermudah persepsi dari siswa.
Seseorang
atau masyarakat atau target sasaran pendidikan di dalam proses pendidikan dapat
memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu
pendidikan. Akan tetapi masing-masing alat mempunyai intensitas yang
berbeda-beda di dalam membantu persepsi atau pemahaman seseorang.
F.
Profil
Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cluring, alamat Jl. Raya
Basuki Rahmat No. 56 Desa Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi dengan
tanah seluas 40.385 M2.
VISI SEKOLAH
Berprestasi dan unggul dalam bidang akademik dan non akademik yang
berpijak pada keseimbangan imtaq dan iptek.
MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan belajar secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki.
2. Meningkatkan IQ, EQ, dan SQ, dalam diri semua siswa.
3. Mendorong tumbuhnya
semangat kualitas dan kompetisi yang sehat kepada seluruh warga sekolah secara
intensif.
4. Menerapkan
managemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stake holder
sekolah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini
metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas, yaitu melakukan
pembelajaran ketrampilan dasar passing dekat sepakbola dengan menggunakan alat
bantu multi media pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Tahun Ajaran
2013/ 2014 Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Menurut Suhardjono (2007 :
58) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang
dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik
pembelajaran. Ada tiga kata inti dalam
penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) Penelitian, (2) Tindakan, (3) Kelas. Jadi
penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti
terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti terhadap
kegiatan belajar mengajar berupa tindakan yang diberikan dengan tujuan hasil
kegiatan belajar semakin meningkat.
B. Tempat
dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri
1 Cluring, Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
2. Waktu
penelitian
Pelaksanaan
penelitian ini direncanakan dari bulan september 2013 sampai dengan selesai.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
RENCANA KEGIATAN
|
BULAN KE
|
|||||||||||
SEPTEMBER
|
OKTOBER
|
NOVEMBER
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Observasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Identifikasi masalah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Penentuan Tindakn
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d. Pengajuan Judul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
e. Penyusunan proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
f. Pengajuan ijin penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Seminar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Pengumpulan data
penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penyusunan laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Penulisan laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A. Subjek
Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten
Banyuwangi. Keseluruhan
siswa kelas VII E yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 20
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
B. Data
dan Sumber Data
Data di peroleh dari penelitian terhadap proses pembelajaran siswa
kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Dengan
menggunakan lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.
Sumber data penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 1
Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
C. Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data pada PTK dilakukan dengan melakukan lembar observasi,
wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.
1.
Observasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi langsung, observasi ini dilakukan secara langsung dengan melihat,
mengamati sendiri, dan mencatat perilaku atau kejadian yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
2.
Wancara.
Wawancara ini digunakan untuk memenuhi
kekurangan atau kelebihan proses pembelajaran dan dapat digunakan untuk pedoman
melakukan refleksi.
3.
Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini seperti daftar
nama siswa, rubric penilaian, gambar atau photo saat pelaksanaan pembelajaran.
Dokumentasi ini sangat penting digunakan sebagai bukti penilaian.
4.
Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan pencatatan pada saat
proses
pembelajaran berlangsung antara kegiatan guru dan siswa yang
berkaitan dengan tindakan yang di berikan. Pencatatan hasil dilakukan dalam
format lembar observasi.
E. Instrumen Tes
PANDUAN TES KETERAMPILAN
TEKNIK DASAR PASSING DEKAT DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA
1. Tes Passing
a. Tujuan:
Tes
ini bertujan untuk mengukur kemampuan passing dekat dalam cabang olahraga
sepakbola.
b. Alat dan perlengkapan:
1. Alat tulis.
2. Bola sepak 16 buah.
3. Kun 4 buah.
4. Lapangan.
c. Sasaran:
Tes
ini berlaku pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring
Kabupaten Banyuwangi.
d. Validitas:
Validitas
tes berupa penilaian juri.
e. Reliabilitas:
Metode
berpasangan.


![]() |
Gambar
tes ketrampilan passing dekat
Keterangan
·
Gambar diatas berupa gambar model passing yang telah di beri jarak.
·
Panjang jarak passing adalah 5 m.
·
Lebar antar kun 1 m.
·
Nilai: 1 Jika bola lurus tidak keluar garis samping.
0
Jika bola keluar garis samping.
2. Prosedur Pelaksanaan:
1. Petugas: Seorang pengamat,
penghitung, dan pencatat skor.
2. Pelaksanaan tes: Testi
berdiri berhadapan dengan rentang jarak 5-6 m dan posisi di tengah-tengah atau
diantara ke dua kun dengan lebar 1 m melakukan passing dekat bergantian
sebanyak 10 kali.
3. Penilaian: Skor yang
di catat adalah skor yang tertulis dimana bola lurus tidak keluar garis
samping.
F. Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi
1.
Analisis Data
Untuk analisis kualitatif pada penelitian ini
berupa kalimat dan proses pembelajaran baik yang terjadi pada awal pembelajaran
maupun setelah diberikan tindakan atau proses pembelajaran.
Sesuai dengan tujuan peneliti maka teknik
analisa data mengunakan uji statistic deskriptif kuantitatif yang merupakan
jenis analisis statistic yang bermaksud mendeskripsikan sifat-sifat sampel atau
populasi dengan presentase untuk mengelola data yang berupa diskriptif
presentase. Analisis data di lakukan dengan mendeskripsikan temuan-temuan yang
ada pada proses pembelajaran berlangsung.
2.
Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui hasil
alat bantu multi media terhadap pembelajaran keterampilan dasar passing dekat.
Evaluasi dilakukan dengan mengobservasi siswa pada saat kegiatan berlangsung.
Pada pertemuan ketiga evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan, dimana untuk
mengukur tingkat keberhasilan dan perencanaan alat bantu multi media.
3.
Refleksi
Refleksi tindakan ini meliputi: menganalisis,
memakai, menjelaskan, menyimpulkan data yangdi peroleh dari pengamatan. Hasil
dari refleksi dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan siklus
selanjutnya.
G.
Prosedur penelitian
Untuk kelancaran penelitian di perlukan langkah-langkah
penelitian.
1.
Melakukan observasi awal
terhadap pembelajaran keterampilan dasar passing dekat sepakbola pada siswa
kelas VII E SMP Negeri 1 Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
2.
Mengidentifikasi dan
merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap
kegiatanpembelajaran siswa dengan cara bekerjasama dengan guru Dikjas yang
lain.
3.
Menyusun rencana
tindakan kelas secara bersama-sama.
4.
Melaksanakan penelitian,
diawali dengan menyusun rencana awal yang di dapat dari hasil diagnosis
kesulitan belajar passing dekat sepakbola siswa kelas VII E SMP Negeri 1
Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
5.
Melakukan tindakan
passing dekat sepakbola yang langsung diobservasi guru Dikjas yang lain.
6.
Merefleksi tindakan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Refleksi dilakukan peneliti
selaku guru Dikjas bersama guru lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus
Kristiyanto.2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan
Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.
Arsyad. (2002). Media dan Alat Bantu
Pembelajaran. Jakarta: CV Mandiri
Badudu
Zain. (1992). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Depdiknas.
(2007). Naskah Akademik Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta: BPP Pusat Kurikulum.
Hamalik,
Oemar. (2004). Media Pendidikan. Bandung: PT Aditya Bakti
http://e-medis.blogspot.com/2013/03/pengertian-alat-bantumultimedia.html
http://library.binus.ac.id/
Kosasih Engkos, Olahraga Gerak dan
Program Latihan dan Akademik, Jakarta: Persindo.
Sutrisno, S.Pd. (2009). Mempersiapkan
Pemain Sepak Bola Berprestasi (1). Jakarta: PT Musi Perkasa Utama.
Syarifuddin Aip, Pengetahuan Olahraga,
(1991). Jakarta: CV Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar